Home » » Essai Pendidikan: Wajah Si Anak Bawang

Essai Pendidikan: Wajah Si Anak Bawang

Written By sanggarsejarah on Selasa, 02 Juli 2013 | 03.29



Wajah Si Anak Bawang





Pendidikan di indonesia di zaman modern ini sudah semakin berkembang. Mulai dari gedung sekolah yang sudah bertingkat sampai fasilitas yang serba modern. tapi bagaimana dengan keadaan pendidikan di pelosok negeri kita indonesia? Apakah sama dengan pendidikan di kota kota besar?

Pendidikan menjadi kunci utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Dengan pendidikan, diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan meneruskan dan memajukan suatu negara. Kita tahu Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, namun semua itu akan sia-sia apabila sumber daya manusia yang dimiliki tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam yang sudah ada itu. Pembentukan atau penciptaan sumber daya manusia yang bermutu tergantung pada sistem dan penerapan pendidikan. 

Ironis memang, ketika kemewahan bagi sekolah di kota besar diasosiasikan dengan SPP mahal, tenaga pengajar asing, pun kelas internasional dengan fasilitas super lengkap. Siswa-siswi di perkotaan bisa dengan mudah menempuh jarak menuju ke sekolah dengan berbagai sarana transportasi yang tersedia di daerah perkotaan. Selain itu mereka juga tidak perlu bersusah payah untuk mencari biaya sekolah karena orang tua mereka sudah mampu mencarikan biaya untuk sekolah. Sementara di pelosok negeri, jangankan bisa membaca, bisa duduk di bangku sekolah saja bisa jadi merupakan suatu kemewahan. Kemampuan baca tulis justru menjadi barang langka di sekolah.

Masih banyak sekali kasus sekolah-sekolah di pelosok negeri, seperti gedung yang tidak layak pakai, atap sekolah yang mau roboh, dinding sekolah yang sudah retak dan hal ini sangat ironis bila melihat anggaran pendidikan yang ada di Indonesia sekarang ini (20% dari APBN). Permasalahan yang lebih ringan lainya adalah ketidaktersediaan alat-alat dan sarana yang mendukung pendidikan seperti perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah dan ruang kelas yang cukup. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan mewahnya kursi di gedung DPR, megahnya gedung Walikota atau gedung pemerintahan lainyaa. Sehingga hal tersebut menjadi bukti kurangnya perhatian pemerintah pada pemerataan pendidikan di indonesia.

Dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan. karena pendidikan itu hak setiap warga negara indonesia. anak anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak seperti yag tercantum dalam UUD 1945. Kemajuan bangsa indonesia ditentukan oleh generasi muda yang memiliki potensi yang membanaggakan. anak anak di indonesia pasti menginginkan bisa memajukan bangsa nya dan membawa nama indonesia dalam berbagai bidang ke dunia internasional. marilah bersama sama memajukan kualitas pendidikan di negeri ini agar anak anak indonesia bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk negerinya dan secara global mereka bisa membawa harun negeri ini di tingkat internasional.

Share this article :

Follow this Blog



 
Support : Daniar Murdi(kotoran om dan)
Copyright © 2013. Menara Hitam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Menara Hitam
Proudly powered by Blogger