Ketika Alois A. Nugroho Di Kaca Bus Kota
oleh:
Alois
A. Nugroho dalam kumpulan sajaknya “Kepada Aya Miura”
diterbitkan oleh penerbit Indonesia Tera Anggota IKAPI
dan dicetak November 2003. Kumpulan sajak ini berisi 93 buah sajak yang
diciptakanya dari tahun 1978 sampai dengan tahun 2002.
Secara fisik, puisi-puisi yang diciptakan oleh
beliau sangat pendek-pendek, tidak seperti Taufiq Ismail, Gus Mus ataupun yang lainya. Di kaca Bus Kota
adalah salah satu puisi pendeknya yang dibuat beliau tahun 1978 dan menjadi
puisi pada baris pertama dalam kumpulan sajak “Kepada Aya Muira”.
“Di kaca bus
kota meleleh hujan
Ketika bus dan waktu sama melaju
Di sekujur diriku meleleh kenangan
Tahun-tahun kelabu berkepanjangan”
Terkadang
waktu, tempat dan situasi mendukung alam pikir kita untuk menenggak lamunan, lamunan
itu dapat berupa imajinasi atau bahkan problema dalam kehidupan. Seperti puisi
diatas misalnya, Alois menciptakan intregasi
dengan mengaitkan suasana hujan dan
bus kota. Suasana dan latar pada puisi tersebut sangat memungkinkan bagi siapa
saja untuk melamun. Dalam puisi itu Alois bercerita tentang kenangan (Di sekujur diriku meleleh kenangan) pada
Tahun-tahun kelabu berkepanjangan.
Secara keseluruhan puisi diatas memang tidak
ada penjelasan mengenai kenangan yang dibicarakan Alois, tapi hal yang menarik
pada puisi tersebut menurut saya terletak pada kosakata yang digunakan. Seperti
pada kata “meleleh hujan” dan “meleleh kenangan” yang secara eksplisit merupakan kalimat hiperbolis. Seluruh sajak Alois juga memiliki hal yang
sama.